Pages

Rasa yang Terpendam

Hari ini gerimis menari begitu riang, di bawah langit yang begitu gelap dedaunan berlarian senang bersama angin. Mereka semua masih terjaga, begitupun dengan laptop dan aku.
Aku bersandar pada dinginnya singgasanaku di malam hari. Menerawang jauh ke atas sana. Malam ini yang kulihat langit hanya berhias separo bulan, cahaya memantul diatas sisa-sisa gerimis diatas genting rumah-rumah. Menurutku berkilauan begitu indah, keperakan. Angin berdesir menyapu setiap jengkal kulitku yang terbuka. Malam ini begitu dingin, tak seperti malam-malam sebelumnya yang selalu memanjakanku. Aku pun heran. Hidupku penuh dengan warna-warni kehidupan, tapi mengapa hatiku masih terasa hampa, kosong.
Ceritanya, di keramaian para ilalang yang sibuk dengan kesenangan baru mereka, aku melihat sesosok ilalang yang gagah ditengah-tengah para Laskar ilalang. Dan sosoknya sangat mengagumkan. Belum genap setahun aku mengenalnya. Sosoknya begitu asing. Siapa dia, bagaimana dia, aku tak pernah tau. Yang ku kenal hanya sosoknya yang buatku terpesona dan selalu kunantikan kedatangannya.
Anak ilalang itu, semua akan lumpuh tak berdaya di hadapannya. Bagiku ia adalah sosok yang tak henti membuat aku menyanyikan lagu cinta, yang tak henti membuat aku menuliskan puisi-puisi syahdu, mengisi setiap detail rongga jiwa sepiku. Tapi mengapa rindu ini tak pernah bisa terpuaskan , tak pernah usai meski ribuan lagu terus membuai sepiku, meski ribuan puisi mengisi setiap lembar hariku. Hanya bimbang yang meraja disetiap perjumpaanku dengannya. Mengapa?
“hmmmmm……keren.”
Sebuah tangan usil tiba-tiba menyadarkanku dari pusara lamunan. Candanya yang hangat yang selama ini membuatku lepas dari kepenatan. Candanya yang menghangatkan jiwaku. Candanya yang selalu menemani hari-hariku. Canda ilalangku.
“ada apa ini para istri-istriku? Pada mau minta jatah semuanya ya?”
Hahaha, candanya yang selalu bergaya sok play boy, tapi membuat suasana kelompok para ilalang-ilalang bahagia akannya. Termasuk aku yang selalu rindu candanya, karena candanya lah yang membuat aku dekat dengan ilalangku.
“katanya istri, kug gag pernah dikasih nafkah?” kataku yang memberikan respon akan lontaran candanya.
“kalau buat kamu, ntar malam aja ya istriku?”
Hmmmm, poin ini yang selalu terlontar setiap candanya yang menurutku konyol. Sebenarnya, aku berharap candanya ada sedikit makna di hatinya. Bukan hanya guyonan yang nantinya bisa hilang begitu saja. Aku berharap dengan segenap rasa yang kupendam untuknya. Ehm..ehm!!
“bagaimana?”
“entahlah, terserah suamiku aja.” Hahay, banyolan yang gag jelas terlontar lagi. Senyumku mengembang, dan dia juga tersenyum dengan timpalan candaku untuknya.
Dengan senyumnya yang menurutku bagai taman ilalang yang begitu indah. (Haich…!!! Bener gag sich??). Dan sempat terbesit pula dipikiranku, kata-kata yang tak kalah gombal lagi untuknya, “ kan ku bangun taman yang indah untukmu, kan ku bangun pula taman semanis senyumanmu. Tapi andai kau tau, taman hatiku hanya membutuhkanmu”. Meskipun sedikit gombal, bila ditelusuri lebih jauh itu bener kug..  
Selang beberapa hari yang tak tau berapa hari itu berlalu, ilalangku kembali membuat ulah dengan menggodaku Lagi. Di suatu ruang dia menyembunyikan sepatu yang ku kenakan.
"boy, mana sepatuku??" pintaku merengek padanya.
"mana aku tau, salah ndri sepatu kug gag dipakai" bantahnya.
"berarti tau dunk dimana sepatuku?? hehe,, hayow ngaku aja!!"
"aku beneran gag tau" katanya bohong.
"bohong banget sech??"
aku tetep minta sepatuku sambil terus mencarinya dimana dia biasa menyembunyikannya, tapi saat itu sepatuku tak berada pada tempat biasa. hehhh... aku mulai capek mencarinya. Di waktu temanku membuka tasnya ternyata sepatuku ada didalam tas tersebut.
"hadech, sepatu siapa nie?" teriak temenku yang kesel.
"hahaha, kalau mau sepatu itu beLi dunk nda, masak sepatu temen sendiri mau di embat" candanya.
" haich.. si Boy nda yang masukin sepatuku ke tas kamu, aku gag tau. Bener2 emang usil banget dia" timpaku yang tak mau kalah kesel dari rinda.
Dia nyengir happy banget,aku senang melihatnya tertawa lepas seperti itu. dan aku juga seneng dia menggodaku, tapi ada sedikit kejengkelan juga karena bukan cuma aku aja yang dia goda. hehhh... ada sedikit kecemburuan tapi aku senang karena aku masih bisa berkomunikasi dengannya meski hanya sebatas banyolan-banyolan biasa.
Hemm!! malam ini terasa suntuk dan melamun gag jelas. Entah apa yang sedang menari-nari dipikiranku. Banyak sekali pasangan remaja yang sedang ngobrol asyik di lorong-lorong yang mereka suka. Entah itu ngobrol atau melakukan sesuatu aku sendiri masih kurang paham. Tapi aku masih aja asyik dengan lamunanku yang tak jelas!! Lamunanku terhentikan oleh sesosok manusia yang menurutku tidak asing bagiku. Semakin dekat sosok itu denganku, tak salah lagi ternyata dia ilalangku. Ilalangku yang selalu aku rindukan. Hatiku marah, seneng, sedih atau bagaimana bingung merasakan mana yang lebih dominan pada rasaku saat itu. Tapi yang jelas rasanya sakit melihat ilalangku berjalan bersama seorang cewek dan aku menyebutnya mawar. Siapa mawar itu? Ada hubungan apa dia dengan ilalangku?.
Hatiku kian bertanya-tanya tentang siapa mawar tersebut, dengan segala pertanyaan yang kian tak jelas mungkin ilalangku mengetahui tentang rasaku yang sangat mudah ditebak oleh orang lain, sehingga dia jauh dariku. Ilalangku tak pernah menyapaku lagi, tak pernah becanda lagi. Dia kian jauh dariku, kenapa jadi seperti ini? hatiku kian tak karuan melihat sikapnya yang semakin jauh padaku. Ada keteduhan disana, ada kerinduan tercipta. Yang entah mengapa membuatku lumpuh tak berdaya. Tak ada kata yang mampu terucap, beku!!
Aku tak tau sejak kapan aku selalu menantikan kehadirannya. Disepenggal malam, bersama sang fajar yang dengan angkuhnya menyingkirkan sang bulan dari peraduannya. Membayangkan seandainya sosok itu berada disampingku,, hmmmmm…….entahlah. Aku tak tau sosok itu begitu hangat dihatiku, membawaku terbang jauh keatas sana, mengarungi lautan mimpi tak terbatas begitu indah. Aku begitu terpukau olehnya. Aku ingin memilikinya. Dan aku terperosok. Sakit. Aku terjerat dalam dunia khayal yang tak ku mengerti, dunia antah berantah yang sama sekali tak ku kenal. Yang hanya bisa memberiku kesenangan, tanpa memberiku kepastian sebuah jawaban.
Sudahlah, aku telah bosan dengan ketidakberdayaanku, aku lelah dengan keterpurukanku. Aku tak ingin terus menerus menjadi orang bodoh yang tak tau apa-apa. Aku harus tau jawaban dari semua pertanyaan yang menyesakkanku. Kenapa dia menjauhiku? Dan siapa mawar itu? Apa maksudnya.
Aku ingin tau jawaban itu semua. Aku ingin memilikinya. Seandainya rasaku tak terbalaskan, aku ingin dia bisa mengajakku becanda lagi seperti dulu. Biarlah rasaku terpendam dihatiku selamanya. Aku rela jika sang mawar bisa buatnya bahagia, dan aku akan berusaha buatnya nyaman dengan mengubur perasaan ini. Ilalang, aku merindukan candamu!! Andaikan mawar bisa membuatmu bahagia, aku rela engkau bersamanya. Ilalang, terbanglah kemana pun engkau mau. Akan sangat egois sekali jika aku mematahkan asamu. Agar ia tetap bisa bersamaku, terbanglah ke tempat yang indah dimanapun kau mau. Dan kembalilah padaku jika kau butuh istirahat atau tempat bersandar.ataupun membutuhkan bantuanku. Aku akan berusaha jadi sandaran atau teman yang baik buat kamu. Meskipun hati ini ingin memilikimu, mungkin pertemanan yang akan buatmu nyaman dan bisa kembali tersenyum kepadaku seperti dulu.

sesaLku yang mendaLam

hidupku sekarang uda muLai agak teratur..
g' kLuyuran Lagi 'n g' bkin khawatir ortu, meski kadang hati terbesit rasa bersaLah yang begitu besar cZ aku sbagai anak tertua g' bsa ngasih contoh yang baik buat adikku..
disela2 hatiku yang kian tak menentu dengan segala sikapku yang kurang berkenan dihati ortu, aku sangat menyesali apa yang aku Lakukan selama ini teLah membuat mereka kecewa..
dengan kata maaf pun, aku yakin dihatinya masih ada sisa-sisa Luka..
aku ingin membuat mereka bangga akan aku saat ini dan nanti, aku tak mau melihat mereka kecewa tuk yang kedua kaLinya..
hatiku begitu sakit meLihat mereka yang berharap besar kepadaku, aku dengan tanpa dosa mengecewakan mereka..
maafkan aku ibu. ayah, dan semua orang yang pernah aku kecewakan atas sikapku..
aku sadar sikapku yang tak dewasa membuat mereka tak mempercayaiu Lagi..

Teori Penerapan dalam Pembelajaran

Masih terekam jelas slogan bahwa tujuan utama pendidikan adalah mencerdaskan anak bangsa. Depdiknas selaku pemangku system pendidikan nasional bertanggung jawab penuh dalam pengelolaan pendidikan. Dan sudah selayaknya tujuan tersebut bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Baik kalangan masyarakat menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Sebab, pemerintah sudah terlanjur berikrar mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu, setiap warga Negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender. Namun, realitas tersebut tampaknya hanya seputar wacana. Sebab, sejak tahun 2003 pemerintah malah menerapkan undang-undang “kastanisasi” pendidikan yaitu pendidikan bukan untuk disamaratakan, namun dibuat berkelas-kelas. Misalnya masyarakat pribumi kelas menengah ke bawah bersekolah di sekolah rakyat, sedangkan anak para bangsawan dan priyai bersekolah disekolah bangsawan.
Dan adanya kastanisasi tersebut,perlunya menerapkan Teori Preskriptif dan Deskriptif bahwa teori pembelajaran adalah prespektif dan teori belajar adalah deskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal dan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah memeriksa proses belajar. Dan teori ini dapat memecahkan masalah kastanisasi tersebut, karena teori pembelajaran menaruh perhatian pada hubungan di antara variabel-variabel yang menentukan hasil belajar. Teori ini menaruh perhatian pada bagaimana seorang belajar. Teori pembelajaran sebaliknaya, yakni menaruh perhatian pada seseorang memengaruhi orang lain agar terjadi hal belajar. Dengan kata lain, teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variabel-variabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar. Bukan mementingkan jutaan rupiah yang dianggap sebagai bentuk komersialisasi dan kapitalisasi pendidikan, yang hanya berpihak kepada orang-orang kaya. Sementara orang-orang miskin tersingkirkan sedemikian rupa dari akses pendidikan yang sebenarnya juga menjadi hak dan kebutuhan hidupnya.
Dan kita sebagai calon pendidik, dengan merujuk pada akar masalah yang telah diidentifikasi di atas, sesungguhnya mewujudkan sekolah dengan budgeting yang besar tetapi bisa diakses dengan murah oleh orang tua siswa sangatlah mungkin. Langkah pertama yang harus ditempuh oleh setiap sekolah adalah mengoptimalkan peran komite sekolah. Dan yang harus dilakukan oleh komite sekolah adalah menjalin jaringan kemitraan seluas mungkin. Dan inilah yang akan menjadi pintu gerbang alternatif sumber dana. Langkah kedua, sekolah harus kreatif dalam menghidupi dirinya sendiri dengan cara membangun perekonomian sekolah. Dan ini bisa dilakukan dengan mengoptimalkan peran koperasi sekolah dalam pemenuhan kebutuhan semua warga sekolah, selengkap mungkin.
Langkah ketiga, merupakan tanggung jawab pemerintah. Dan ini patut menjadikan pemikiran pemerintah. Pemerintah secara berani mengalokasikan anggaran untuk pendidikan. Minimal alokasi itu adalah 20% dari total anggaran sebagai yang diamanatkan Undang-Undang. Dan pemerintah bisa menggalang korporasi-korporasi yang ada di daerahnya yang secara khusus diarahkan untuk memajukan pendidikan daerah. Dari asumsi tersebut maka orang tua hanya menanggung 15% biaya yang dibutuhkan atau bahkan lebih rendah lagi. Seandainya langkah-langkah tersebut tidak berjalan, betapa mahalnya biaya pendidikan yang harus dibayar oleh masyarakat.
Alternatif teori lain yang saya gunakan adalah Teori Belajar Kognitif. Karena teori ini lebih menaruh perhatian pada peristiwa-peristiwa internal. Belajar adalah proses pemaknaan informasi dengan jalan mengaitkannya dengan struktur informasi yang telah dimiliki. Peristiwa belajar yang dialami manusia bukan semata masalah respon terhadap stimulus (rangsangan), melainkan adanya pengukuran dan pengarahan diri yang dikontrol oleh otak. Dalam aliran kognitif, penataan kondisi bukan sebagai penyembah terjadinya belajar, melainkan sekedar memudahkan belajar. Keaktifan individu dalam belajar menjadi unsur yang sangat penting dan menentukan kesuksesan belajar. Bukan semata-mata biaya mahal yang menentukan suatu kesuksesan. Munculnya cara belajar siswa aktif, keterampilan proses, dan penekanan pada berfikir produktif merupakan bukti bahwa teori ini telah merambah praktik pembelajaran.
(teori penerapan yang saya gunakan ini menurut survei langsung dan berdasarkan referensi dari beberapa media).

Puisi untuk Ayah (aLm)

Aku tak mampu mengantar kepergianmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah becerita
Tentang segala amal kebaikanmu
Aku datang kepadamu, ayah
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu
Aku menangis dan berdoa
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu
Kepergianmu seketika mendewasakan aku
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Untuk menjadi berguna bagi sesama
Kepergianmu mengajarku
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu
Hari ini aku menemuimu, ayah
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya
Ayah,
Aku merindukanmu

Kemarin...

Aku mencintainya, tapi aku tak mampu mengungkapkan yang aku rasa..
Berada didekatnya,
hatiku bagai dentuman hebat seperti pertama kaLi merasakan jatuh cinta..
Candamu, seLaLu membuatku rindu akan dirimu..
Tuhan.. izinkan aku untuk jadi kekasihnya..
Aku tak tau dia mempunyai perasaan yang sama pula terhadapku atau tidak??
Aku hanya bisa dekat dengannya, meskipun hanya dengan memberi bantuan yang aku bisa..
Setiap kaLi dia menatapku,
aku bagaikan putri maLu yang Layu akan sentuhannya..
Apakah ini yang namanya cinta??
Atau hanya kekaguman sesaat??
Tapi kemarin aku merasakan ada yang berbeda dihatiku,
aku sungguh tidak ingin dia jauh dariku..
Meskipun aku hanya bisa menatapnya, tanpa harus memilikinya..
Taukah kamu akan perasaanku terhadapmu duLu??
Yang sesaat tersimpan daLam hatiku..

Keputusanku..

Sakit, mengetahui ternyata cintaku bertepuk sebeLah tangan..
Tapi apa daya aku tak sanggup memaksakan diri untuk terus mengejarnya...
BiarLah dia bahagia dengan piLihannya...
Dan aku bahagia dengan keadaan ini..
Mungkin orang biLang aku munafik..
Yaach, memang aku munafik dengan keadaan yang begitu menyakitkan ini aku biLang kaLau aku bahagia....
Tak memungkiri bahwa aku berharap bisa memiLikinya,
Aku cuma bisa berdoa supaya dia mendapatkan yang terbaik di hidupnya..
Tuhan..jamahLah aku dengan kebahagiaan yang abadi...
TuntunLah aku menuju bahagiamu yang kau ridhoi...
Ku ingin meLihatnya bahagia dan kembaLi ceria seperti dahuLu kaLa...
Tuhan... jagaLah dia dan tuntunLah dia...
SampaikanLah isi hatiku kepadanya...
Ku akan tetap setia mencintainya...
Meski ku tau dia takkan bisa membaLasnya...
Semoga dia bahagia dimanapun dia berada dan dengan siapapun dia meLabuhkan cinta...

Sabtu, 18 Desember 2010

Rasa yang Terpendam

Diposting oleh Ilma Ratna Iza di 13.02 0 komentar
Hari ini gerimis menari begitu riang, di bawah langit yang begitu gelap dedaunan berlarian senang bersama angin. Mereka semua masih terjaga, begitupun dengan laptop dan aku.
Aku bersandar pada dinginnya singgasanaku di malam hari. Menerawang jauh ke atas sana. Malam ini yang kulihat langit hanya berhias separo bulan, cahaya memantul diatas sisa-sisa gerimis diatas genting rumah-rumah. Menurutku berkilauan begitu indah, keperakan. Angin berdesir menyapu setiap jengkal kulitku yang terbuka. Malam ini begitu dingin, tak seperti malam-malam sebelumnya yang selalu memanjakanku. Aku pun heran. Hidupku penuh dengan warna-warni kehidupan, tapi mengapa hatiku masih terasa hampa, kosong.
Ceritanya, di keramaian para ilalang yang sibuk dengan kesenangan baru mereka, aku melihat sesosok ilalang yang gagah ditengah-tengah para Laskar ilalang. Dan sosoknya sangat mengagumkan. Belum genap setahun aku mengenalnya. Sosoknya begitu asing. Siapa dia, bagaimana dia, aku tak pernah tau. Yang ku kenal hanya sosoknya yang buatku terpesona dan selalu kunantikan kedatangannya.
Anak ilalang itu, semua akan lumpuh tak berdaya di hadapannya. Bagiku ia adalah sosok yang tak henti membuat aku menyanyikan lagu cinta, yang tak henti membuat aku menuliskan puisi-puisi syahdu, mengisi setiap detail rongga jiwa sepiku. Tapi mengapa rindu ini tak pernah bisa terpuaskan , tak pernah usai meski ribuan lagu terus membuai sepiku, meski ribuan puisi mengisi setiap lembar hariku. Hanya bimbang yang meraja disetiap perjumpaanku dengannya. Mengapa?
“hmmmmm……keren.”
Sebuah tangan usil tiba-tiba menyadarkanku dari pusara lamunan. Candanya yang hangat yang selama ini membuatku lepas dari kepenatan. Candanya yang menghangatkan jiwaku. Candanya yang selalu menemani hari-hariku. Canda ilalangku.
“ada apa ini para istri-istriku? Pada mau minta jatah semuanya ya?”
Hahaha, candanya yang selalu bergaya sok play boy, tapi membuat suasana kelompok para ilalang-ilalang bahagia akannya. Termasuk aku yang selalu rindu candanya, karena candanya lah yang membuat aku dekat dengan ilalangku.
“katanya istri, kug gag pernah dikasih nafkah?” kataku yang memberikan respon akan lontaran candanya.
“kalau buat kamu, ntar malam aja ya istriku?”
Hmmmm, poin ini yang selalu terlontar setiap candanya yang menurutku konyol. Sebenarnya, aku berharap candanya ada sedikit makna di hatinya. Bukan hanya guyonan yang nantinya bisa hilang begitu saja. Aku berharap dengan segenap rasa yang kupendam untuknya. Ehm..ehm!!
“bagaimana?”
“entahlah, terserah suamiku aja.” Hahay, banyolan yang gag jelas terlontar lagi. Senyumku mengembang, dan dia juga tersenyum dengan timpalan candaku untuknya.
Dengan senyumnya yang menurutku bagai taman ilalang yang begitu indah. (Haich…!!! Bener gag sich??). Dan sempat terbesit pula dipikiranku, kata-kata yang tak kalah gombal lagi untuknya, “ kan ku bangun taman yang indah untukmu, kan ku bangun pula taman semanis senyumanmu. Tapi andai kau tau, taman hatiku hanya membutuhkanmu”. Meskipun sedikit gombal, bila ditelusuri lebih jauh itu bener kug..  
Selang beberapa hari yang tak tau berapa hari itu berlalu, ilalangku kembali membuat ulah dengan menggodaku Lagi. Di suatu ruang dia menyembunyikan sepatu yang ku kenakan.
"boy, mana sepatuku??" pintaku merengek padanya.
"mana aku tau, salah ndri sepatu kug gag dipakai" bantahnya.
"berarti tau dunk dimana sepatuku?? hehe,, hayow ngaku aja!!"
"aku beneran gag tau" katanya bohong.
"bohong banget sech??"
aku tetep minta sepatuku sambil terus mencarinya dimana dia biasa menyembunyikannya, tapi saat itu sepatuku tak berada pada tempat biasa. hehhh... aku mulai capek mencarinya. Di waktu temanku membuka tasnya ternyata sepatuku ada didalam tas tersebut.
"hadech, sepatu siapa nie?" teriak temenku yang kesel.
"hahaha, kalau mau sepatu itu beLi dunk nda, masak sepatu temen sendiri mau di embat" candanya.
" haich.. si Boy nda yang masukin sepatuku ke tas kamu, aku gag tau. Bener2 emang usil banget dia" timpaku yang tak mau kalah kesel dari rinda.
Dia nyengir happy banget,aku senang melihatnya tertawa lepas seperti itu. dan aku juga seneng dia menggodaku, tapi ada sedikit kejengkelan juga karena bukan cuma aku aja yang dia goda. hehhh... ada sedikit kecemburuan tapi aku senang karena aku masih bisa berkomunikasi dengannya meski hanya sebatas banyolan-banyolan biasa.
Hemm!! malam ini terasa suntuk dan melamun gag jelas. Entah apa yang sedang menari-nari dipikiranku. Banyak sekali pasangan remaja yang sedang ngobrol asyik di lorong-lorong yang mereka suka. Entah itu ngobrol atau melakukan sesuatu aku sendiri masih kurang paham. Tapi aku masih aja asyik dengan lamunanku yang tak jelas!! Lamunanku terhentikan oleh sesosok manusia yang menurutku tidak asing bagiku. Semakin dekat sosok itu denganku, tak salah lagi ternyata dia ilalangku. Ilalangku yang selalu aku rindukan. Hatiku marah, seneng, sedih atau bagaimana bingung merasakan mana yang lebih dominan pada rasaku saat itu. Tapi yang jelas rasanya sakit melihat ilalangku berjalan bersama seorang cewek dan aku menyebutnya mawar. Siapa mawar itu? Ada hubungan apa dia dengan ilalangku?.
Hatiku kian bertanya-tanya tentang siapa mawar tersebut, dengan segala pertanyaan yang kian tak jelas mungkin ilalangku mengetahui tentang rasaku yang sangat mudah ditebak oleh orang lain, sehingga dia jauh dariku. Ilalangku tak pernah menyapaku lagi, tak pernah becanda lagi. Dia kian jauh dariku, kenapa jadi seperti ini? hatiku kian tak karuan melihat sikapnya yang semakin jauh padaku. Ada keteduhan disana, ada kerinduan tercipta. Yang entah mengapa membuatku lumpuh tak berdaya. Tak ada kata yang mampu terucap, beku!!
Aku tak tau sejak kapan aku selalu menantikan kehadirannya. Disepenggal malam, bersama sang fajar yang dengan angkuhnya menyingkirkan sang bulan dari peraduannya. Membayangkan seandainya sosok itu berada disampingku,, hmmmmm…….entahlah. Aku tak tau sosok itu begitu hangat dihatiku, membawaku terbang jauh keatas sana, mengarungi lautan mimpi tak terbatas begitu indah. Aku begitu terpukau olehnya. Aku ingin memilikinya. Dan aku terperosok. Sakit. Aku terjerat dalam dunia khayal yang tak ku mengerti, dunia antah berantah yang sama sekali tak ku kenal. Yang hanya bisa memberiku kesenangan, tanpa memberiku kepastian sebuah jawaban.
Sudahlah, aku telah bosan dengan ketidakberdayaanku, aku lelah dengan keterpurukanku. Aku tak ingin terus menerus menjadi orang bodoh yang tak tau apa-apa. Aku harus tau jawaban dari semua pertanyaan yang menyesakkanku. Kenapa dia menjauhiku? Dan siapa mawar itu? Apa maksudnya.
Aku ingin tau jawaban itu semua. Aku ingin memilikinya. Seandainya rasaku tak terbalaskan, aku ingin dia bisa mengajakku becanda lagi seperti dulu. Biarlah rasaku terpendam dihatiku selamanya. Aku rela jika sang mawar bisa buatnya bahagia, dan aku akan berusaha buatnya nyaman dengan mengubur perasaan ini. Ilalang, aku merindukan candamu!! Andaikan mawar bisa membuatmu bahagia, aku rela engkau bersamanya. Ilalang, terbanglah kemana pun engkau mau. Akan sangat egois sekali jika aku mematahkan asamu. Agar ia tetap bisa bersamaku, terbanglah ke tempat yang indah dimanapun kau mau. Dan kembalilah padaku jika kau butuh istirahat atau tempat bersandar.ataupun membutuhkan bantuanku. Aku akan berusaha jadi sandaran atau teman yang baik buat kamu. Meskipun hati ini ingin memilikimu, mungkin pertemanan yang akan buatmu nyaman dan bisa kembali tersenyum kepadaku seperti dulu.

Rabu, 08 Desember 2010

sesaLku yang mendaLam

Diposting oleh Ilma Ratna Iza di 19.35 0 komentar
hidupku sekarang uda muLai agak teratur..
g' kLuyuran Lagi 'n g' bkin khawatir ortu, meski kadang hati terbesit rasa bersaLah yang begitu besar cZ aku sbagai anak tertua g' bsa ngasih contoh yang baik buat adikku..
disela2 hatiku yang kian tak menentu dengan segala sikapku yang kurang berkenan dihati ortu, aku sangat menyesali apa yang aku Lakukan selama ini teLah membuat mereka kecewa..
dengan kata maaf pun, aku yakin dihatinya masih ada sisa-sisa Luka..
aku ingin membuat mereka bangga akan aku saat ini dan nanti, aku tak mau melihat mereka kecewa tuk yang kedua kaLinya..
hatiku begitu sakit meLihat mereka yang berharap besar kepadaku, aku dengan tanpa dosa mengecewakan mereka..
maafkan aku ibu. ayah, dan semua orang yang pernah aku kecewakan atas sikapku..
aku sadar sikapku yang tak dewasa membuat mereka tak mempercayaiu Lagi..

Teori Penerapan dalam Pembelajaran

Diposting oleh Ilma Ratna Iza di 13.09 0 komentar
Masih terekam jelas slogan bahwa tujuan utama pendidikan adalah mencerdaskan anak bangsa. Depdiknas selaku pemangku system pendidikan nasional bertanggung jawab penuh dalam pengelolaan pendidikan. Dan sudah selayaknya tujuan tersebut bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Baik kalangan masyarakat menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Sebab, pemerintah sudah terlanjur berikrar mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu, setiap warga Negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender. Namun, realitas tersebut tampaknya hanya seputar wacana. Sebab, sejak tahun 2003 pemerintah malah menerapkan undang-undang “kastanisasi” pendidikan yaitu pendidikan bukan untuk disamaratakan, namun dibuat berkelas-kelas. Misalnya masyarakat pribumi kelas menengah ke bawah bersekolah di sekolah rakyat, sedangkan anak para bangsawan dan priyai bersekolah disekolah bangsawan.
Dan adanya kastanisasi tersebut,perlunya menerapkan Teori Preskriptif dan Deskriptif bahwa teori pembelajaran adalah prespektif dan teori belajar adalah deskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal dan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah memeriksa proses belajar. Dan teori ini dapat memecahkan masalah kastanisasi tersebut, karena teori pembelajaran menaruh perhatian pada hubungan di antara variabel-variabel yang menentukan hasil belajar. Teori ini menaruh perhatian pada bagaimana seorang belajar. Teori pembelajaran sebaliknaya, yakni menaruh perhatian pada seseorang memengaruhi orang lain agar terjadi hal belajar. Dengan kata lain, teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variabel-variabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar. Bukan mementingkan jutaan rupiah yang dianggap sebagai bentuk komersialisasi dan kapitalisasi pendidikan, yang hanya berpihak kepada orang-orang kaya. Sementara orang-orang miskin tersingkirkan sedemikian rupa dari akses pendidikan yang sebenarnya juga menjadi hak dan kebutuhan hidupnya.
Dan kita sebagai calon pendidik, dengan merujuk pada akar masalah yang telah diidentifikasi di atas, sesungguhnya mewujudkan sekolah dengan budgeting yang besar tetapi bisa diakses dengan murah oleh orang tua siswa sangatlah mungkin. Langkah pertama yang harus ditempuh oleh setiap sekolah adalah mengoptimalkan peran komite sekolah. Dan yang harus dilakukan oleh komite sekolah adalah menjalin jaringan kemitraan seluas mungkin. Dan inilah yang akan menjadi pintu gerbang alternatif sumber dana. Langkah kedua, sekolah harus kreatif dalam menghidupi dirinya sendiri dengan cara membangun perekonomian sekolah. Dan ini bisa dilakukan dengan mengoptimalkan peran koperasi sekolah dalam pemenuhan kebutuhan semua warga sekolah, selengkap mungkin.
Langkah ketiga, merupakan tanggung jawab pemerintah. Dan ini patut menjadikan pemikiran pemerintah. Pemerintah secara berani mengalokasikan anggaran untuk pendidikan. Minimal alokasi itu adalah 20% dari total anggaran sebagai yang diamanatkan Undang-Undang. Dan pemerintah bisa menggalang korporasi-korporasi yang ada di daerahnya yang secara khusus diarahkan untuk memajukan pendidikan daerah. Dari asumsi tersebut maka orang tua hanya menanggung 15% biaya yang dibutuhkan atau bahkan lebih rendah lagi. Seandainya langkah-langkah tersebut tidak berjalan, betapa mahalnya biaya pendidikan yang harus dibayar oleh masyarakat.
Alternatif teori lain yang saya gunakan adalah Teori Belajar Kognitif. Karena teori ini lebih menaruh perhatian pada peristiwa-peristiwa internal. Belajar adalah proses pemaknaan informasi dengan jalan mengaitkannya dengan struktur informasi yang telah dimiliki. Peristiwa belajar yang dialami manusia bukan semata masalah respon terhadap stimulus (rangsangan), melainkan adanya pengukuran dan pengarahan diri yang dikontrol oleh otak. Dalam aliran kognitif, penataan kondisi bukan sebagai penyembah terjadinya belajar, melainkan sekedar memudahkan belajar. Keaktifan individu dalam belajar menjadi unsur yang sangat penting dan menentukan kesuksesan belajar. Bukan semata-mata biaya mahal yang menentukan suatu kesuksesan. Munculnya cara belajar siswa aktif, keterampilan proses, dan penekanan pada berfikir produktif merupakan bukti bahwa teori ini telah merambah praktik pembelajaran.
(teori penerapan yang saya gunakan ini menurut survei langsung dan berdasarkan referensi dari beberapa media).

Selasa, 07 Desember 2010

Puisi untuk Ayah (aLm)

Diposting oleh Ilma Ratna Iza di 23.54 0 komentar
Aku tak mampu mengantar kepergianmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah becerita
Tentang segala amal kebaikanmu
Aku datang kepadamu, ayah
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu
Aku menangis dan berdoa
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu
Kepergianmu seketika mendewasakan aku
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Untuk menjadi berguna bagi sesama
Kepergianmu mengajarku
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu
Hari ini aku menemuimu, ayah
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya
Ayah,
Aku merindukanmu

Kemarin...

Diposting oleh Ilma Ratna Iza di 23.52 0 komentar
Aku mencintainya, tapi aku tak mampu mengungkapkan yang aku rasa..
Berada didekatnya,
hatiku bagai dentuman hebat seperti pertama kaLi merasakan jatuh cinta..
Candamu, seLaLu membuatku rindu akan dirimu..
Tuhan.. izinkan aku untuk jadi kekasihnya..
Aku tak tau dia mempunyai perasaan yang sama pula terhadapku atau tidak??
Aku hanya bisa dekat dengannya, meskipun hanya dengan memberi bantuan yang aku bisa..
Setiap kaLi dia menatapku,
aku bagaikan putri maLu yang Layu akan sentuhannya..
Apakah ini yang namanya cinta??
Atau hanya kekaguman sesaat??
Tapi kemarin aku merasakan ada yang berbeda dihatiku,
aku sungguh tidak ingin dia jauh dariku..
Meskipun aku hanya bisa menatapnya, tanpa harus memilikinya..
Taukah kamu akan perasaanku terhadapmu duLu??
Yang sesaat tersimpan daLam hatiku..

Keputusanku..

Diposting oleh Ilma Ratna Iza di 23.49 0 komentar

Sakit, mengetahui ternyata cintaku bertepuk sebeLah tangan..
Tapi apa daya aku tak sanggup memaksakan diri untuk terus mengejarnya...
BiarLah dia bahagia dengan piLihannya...
Dan aku bahagia dengan keadaan ini..
Mungkin orang biLang aku munafik..
Yaach, memang aku munafik dengan keadaan yang begitu menyakitkan ini aku biLang kaLau aku bahagia....
Tak memungkiri bahwa aku berharap bisa memiLikinya,
Aku cuma bisa berdoa supaya dia mendapatkan yang terbaik di hidupnya..
Tuhan..jamahLah aku dengan kebahagiaan yang abadi...
TuntunLah aku menuju bahagiamu yang kau ridhoi...
Ku ingin meLihatnya bahagia dan kembaLi ceria seperti dahuLu kaLa...
Tuhan... jagaLah dia dan tuntunLah dia...
SampaikanLah isi hatiku kepadanya...
Ku akan tetap setia mencintainya...
Meski ku tau dia takkan bisa membaLasnya...
Semoga dia bahagia dimanapun dia berada dan dengan siapapun dia meLabuhkan cinta...